544.292 Guru Honorer Lolos Seleksi ASN PPPK
544.292 Guru Honorer Lolos Seleksi ASN PPPK
18 Apr 2023
JAKARTA (BPMP
Kalsel) – Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang terdiri atas Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Badan
Kepegawaian Negara (BKN), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan hasil seleksi akhir PPPK untuk
jabatan fungsional guru tahun 2022 pada Jumat, 14 April 2023. Pengumuman
tersebut secara lengkap dapat diakses oleh para peserta seleksi melalui laman
https://sscasn.bkn.go.id/.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam keterangannya
menyampaikan ucapan selamat kepada 250.432 guru yang lulus seleksi pascamasa
sanggah dan berharap berita baik ini dapat mendorong semangat bagi para guru
untuk mengabdi dan memberikan layanan terbaik bagi pendidikan di Indonesia.
Adapun total guru honorer yang telah lolos semenjak tes seleksi dilaksanakan
pada 2021 adalah sebesar 544.292 orang guru.
“Dari hati yang terdalam, saya sangat bangga
terhadap guru-guru honorer yang tak pernah patah semangat dan turut berbahagia
untuk 250.432 guru yang diumumkan lulus pascamasa sanggah. Selamat kepada Ibu
dan Bapak guru semua. Semoga dengan diterimanya menjadi ASN PPPK, semangat Ibu
dan Bapak bertambah untuk pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia,” ungkap
Menteri Nadiem di Jakarta pada Jumat (14/4/2023).
“Sebanyak 293.860 guru yang mengikuti seleksi
pada tahun 2021 telah diangkat menjadi ASN PPPK pada 2022. Lalu, sebanyak 250.432
guru yang mengikuti seleksi pada 2022 telah dinyatakan lulus kemarin (14/4) dan
akan diangkat menjadi ASN PPPK. Totalnya ada 544.292 guru,” jelasnya.
Mendikbudristek juga memberikan apresiasi kepada
Panselnas serta seluruh pihak yang telah mengawal dan bekerja keras membantu
proses seleksi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK tahun 2022 dari mulai
proses pendaftaran hingga pengumuman.
“Kita mengetahui bahwa banyak sekali pihak yang
ikhlas berdedikasi dan telah mengawal proses seleksi ini sampai selesai. Untuk
itu saya ucapkan apresiasi yang tak terhingga, khususnya KemenPANRB sebagai
ketua pengarah dan BKN sebagai ketua tim seleksi, serta Komisi X DPR RI dan
para pimpinan daerah yang telah secara proaktif mendorong pemenuhan formasi
guru di daerahnya,” katanya.
Terobosan Demi Terobosan untuk Tuntaskan
Permasalahan Guru Honorer
Sejak 2019, Kemendikbudristek terus berupaya
menuntaskan permasalahan guru honorer yang telah menahun. “Penuntasan
permasalahan guru honorer diamanahkan Bapak Presiden Joko Widodo kepada saya
dan dari awal telah menjadi prioritas saya dan tim di Kemendikbudristek.
Alhamdulillah, permasalahan ini semakin terurai meski dalam perjalanannya
sangat banyak tantangan,” ujar Menteri Nadiem.
Berikut beberapa perubahan positif yang ingin
dicapai melalui rekrutmen guru ASN PPPK. Pertama, adanya perubahan status guru
dari honorer ke ASN PPPK sehingga membawa jaminan kesejahteraan ekonomi bagi
guru, yang meliputi gaji dan tunjangan profesi. Kedua, perubahan status
tersebut akan memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program-program
peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Ketiga, memberikan solusi kebutuhan
guru di daerah.
Pada 2021 yang bertepatan dengan masa pandemi
menjadi awal rekor upaya perubahan nasib guru di mana untuk pertama kalinya
dalam sejarah, pemerintah daerah berhasil mengajukan formasi guru ASN
PPPK sebanyak lebih dari 513.000. Rekor ini membuktikan bahwa para guru honorer
mendapat kesempatan luas dan adil untuk memperjelas statusnya.
“Bahkan di masa pandemi yang banyak keterbatasan
sekali pun, begitu banyak terobosan yang kami lakukan bersama berbagai pihak
untuk menuntaskan permasalahan guru honorer,” jelas Menteri Nadiem.
Terobosan yang dimaksud Kemendikbudristek,
antara lain: penyediaan ratusan ribu formasi guru ASN PPPK yang berarti
penyediaan gaji oleh pemerintah pusat agar pemerintah daerah dapat fokus pada
pemenuhan kebutuhan guru; kesempatan tiga kali seleksi yang tidak berbayar bagi
para guru honorer; materi pembelajaran gratis untuk para guru honorer
mempersiapkan diri mengikuti tes; serta sejumlah kebijakan afirmatif untuk
memudahkan guru honorer mendapatkan skor yang cukup agar dapat lulus menjadi
ASN PPPK.
Langkah Kemendikbudristek ke Depan dalam
Menuntaskan Masalah Guru Honorer
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan
(Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani menjelaskan bahwa setelah
pengumuman seleksi (14/4/2023) tahapan selanjutnya, yaitu pengisian daftar
riwayat hidup nomor induk PPPK (DRH NI PPPK) yang berlangsung mulai 15 April
s.d. 4 Mei 2023 dan pengusulan penerapan nomor induk PPPK pada 28 April s.d. 22
Mei 2023.
Pada kesempatan ini, Dirjen Nunuk juga
menyampaikan apresiasi atas capaian para guru honorer yang telah lolos seleksi.
"Saya turut berbahagia atas upaya kita bersama, terutama para guru
honorer, telah membuahkan hasil yang manis. Bagi peserta yang belum mendapat
penempatan pada proses seleksi kali ini, dapat mengikuti proses seleksi Guru
ASN PPPK tahun 2023,” tuturnya.
Terkait seleksi guru ASN PPPK tahun 2023, Nunuk
Suryani menjelaskan bahwa ada lebih dari 600 ribu kuota yang tersedia.
“Kuncinya ada pada pemerintah daerah. Kami sangat berharap pemerintah daerah
dapat mengajukan usulan formasi semaksimal mungkin," tegas Dirjen GTK.
Menurutnya, komitmen pemerintah dalam memperjuangkan
kesejahteraan guru tidak akan pernah surut, demi pendidikan Indonesia yang
lebih baik. (Tim Ditjen GTK, editor Tim Staff Khusus Menteri).
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD
RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 183/sipers/A6/IV/2023
201 View